Nyepi berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “tidak ada”, “hening” atau “sepi”. Oleh karena itu, pada Hari Raya Nyepi, umat Hindu di Bali melakukan puja melalui ritual-ritual dengan cara meditasi dan berdiam diri sepanjang hari.
Di Bali, nyepi dirayakan dengan cara yang sangat unik. Sebelumnya, selama beberapa hari sebelumnya, umat Hindu mempersiapkan segala sesuatunya dengan membersihkan rumah dan lingkungan dari segala jenis polusi fisik maupun spiritual.
Pada malam sebelum nyepi, masyarakat mengadakan parade terkenal yaitu ‘ogoh-ogoh’. Parade ini merupakan simbol untuk menyerang kejahatan yang ada di dunia. Ogoh-ogoh biasanya terbuat dari kayu atau anyaman bambu yang diberikan efek cahaya neon dan dipajang pada malam sebelumnya. Parade kemudian berakhir saat ogoh-ogoh dibakar sebagai simbol kebahagiaan setelah perangkapan akan kejahatan dalam hidup seseorang.
Setelah parade ogoh-ogoh usai serta barang-barang elektronik dimatikan oleh seluruh orang termasuk penerangan jalan-jalan umum sejak pukul enam sore hingga esok harinya untuk memastikan tidak ada suara atau cahaya apapun yang berasal dari sinar matahari. Setelah itu mulai realisasikan tujuan nyepi tersebut di mana semua orang termasuk wisatawan berkumpul bersama-sama untuk merenung, berdoa dan melakukan meditasi.
Dalam hal ini juga dilakukan pantangan bagi semua orang selama 24 jam. Seperti misalnya tidak boleh bepergian keluar rumah atau hotel hingga kendaraan umum (termasuk pesawat udara) harus tetap menginap sementara waktu lebih lama di bandara pada saat nyepi sedang dilakukan.
Namun, meskipun beberapa pantangan sering membuat banyak orang merasa kesulitan namun itu tidaklah terlalu sulit dilakukan karena dalam momen-momen seperti inilah kita dapat memperoleh kedamaian jiwa serta ketenangan pikiran sebagai bentuk introspeksi diri salah satunya. Karena jika diperhatikan bahwa pemurnian jiwa merupakan tujuan utama dalam peringatan Hari Raya Nyepi ini.
Singkat kata, perayaan Nyepi adalah wujud penghargaan bagi umat Hindu untuk menjaga harmonisasi antara manusia dan lingkungan serta menjalin hubungan antar sesama manusia. Semoga kita semua dapat merenung dalam kesederhanaan hidup sehingga dapat memperoleh kedamaian jiwa serta ketenangan pikiran seperti tujuan utama peringatan Hari Raya Nyepi ini!